Blog berisi curhatan si lajang

Selasa, 22 Maret 2011

Gemuk

Postingan ini gak ada maksud rasis atau membedakan atau menghina...wong yang ngetik juga gemuk kok badannya...

Dari dulu gue udah gemuk... Mungkin karena waktu kecil gue sakit - sakitan dan Nyokap merasa perlu menjejali gue dengan vitamin dan makanan sebanyak - banyaknya maka gue gak pernah tuh ngalamin jadi kurus...
Which is sebenarnya sih gak apa - apa kalau ternyata dengan jadi gemuk itu membawa banyak sumber penyakit dan juga yang rada remeh temeh...pakaian...

Ya amploooppp...susahnya gue nyari baju pas berat gue mencapai 80 kg dengan tinggi badan hanya 155 cm. Kakinya muat, perutnya gak muat...atau nyangkut di pinggul... Belom lagi suka bete sama pramuniaganya yang main bilang gak ada ukuran padahal dia ngecek aja belum :( Dan suka tengsin juga kalau nanya ada gak celana ukuran gue dan si pramuniaga (yg kebetulan cowok cakep) memandangi gue sejenak dan tanpa banyak bicara langsung mencari di rak dan menyerahkan ke gue...and salutnya dugaan dia bener tentang ukuran celana itu... Atau udah nyoba dengan nahan - nahan napas dan masih gak muat juga...

Belum lagi kalau jadi sasaran pelototan orang di kendaraan umum karena dianggap nambah sempit tempat duduk yang memang di ciptakan untuk ukuran minimalis... Ohya, buat yang tinggal di Jakarta, jangan sekali - sekali deh pergi ke Melawai... Disitu ukurannya XS semua... Yang ada tambah gondok...

Masalahnya buat gue, begitu berat gue turun abis diet...gue langsung menghantamnya lagi sebagai perayaan karena udah bisa nurunin berat badan padahal mestinya gue terpacu untuk menurunkannya lagi demi kesehatan gue sendiri... Jadi buat yang berat badannya berlebihan, yuuk jangan bosen - bosen diet dan olahraga agar kesehatan terjaga... Soalnya kita - kita ini yang lebih rentan penyakit daripada yang langsing...

Okeh? SEMANGATTTT!!!

Selasa, 15 Maret 2011

Tsunami di Jepang

Pas ngeliat berita tentang tsunami di Jepang rasanya seperti diingatkan waktu tsunami yang ada di Aceh tahun 2004 silam.

Oh, gue tidak mengalami sendiri tentu saja bagaimana tsunami itu menghantam bumi Aceh. Tapi saat itu gue dan orangtua serta almarhum Ompung gue sedang berada di Belawan - Sumatera Utara. Yang tentu saja adalah tetangganya Aceh. Kita sedang berada di rumah O'om gue dan turut merasakan getaran luar biasa ketika gempa sedang terjadi. Herannya tante gue masih tenang - tenang aja dan bilang, ah disini mah biasa kok gempa. Gak ada yang aneh... Karena perkataannya yang mungkin maksudnya menenangkan kita jadi rada - rada gak panik dan tetap berdiri diluar rumah. Menyaksikan bagaimana rumah - rumah di sekitar kita bergerser ke kanan dan ke kiri. Lalu akhirnya berhenti dan gue pun melanjutkan tidur lagi. Baru siangnya gue sadar sudah terjadi bencana besar melalui televisi.

Yang ingin gue komen adalah, Jepang yang katanya sudah membangun tembok selama 30 tahun untuk mengatasi Tsunami ini aja lewat. Jepang loh, sodara - sodara. Yang notabene para aparatnya lebih bisa diandalkan dan mau mundur kalau ketauan berbuat salah atau gagal melakukan tugas. Gue gak bisa kebayang apa kita disini mampu konsisten melanjutkan proyek yang memang tidak mungkin selesai dalam waktu singkat? Boro - boro deh... Yang gak langsung menguntungkan aja gak dikerjakan apalagi yang harus menunggu puluhan tahun dan berganti pemerintahan baru bisa selesai?

Dan juga bencana ini menyadarkan kita semua bahwa mau secanggih apa teknologi yang dimiliki tetap saja tidak bisa mengantisipasi kekuatan alam jika sedang mengamuk. Yang membedakannya dengan negara yang morat marit adalah kesigapan para aparat pemerintah dalam berusaha mengatasi bencana yang ada. Belum lagi perekonomian yang bakal ambruk akibat bencana besar seperti itu. Jika mengandalkan aparat yang cuman mikirin diri sendiri dan malah ngomong yang tidak sepantasnya gue gak yakin ini bisa dijalankan...

Turut berduka untuk rakyat di Jepang sana dan semoga mereka yang selamat dapat melihat secercah harapan di kemudian hari... 

Minggu, 06 Maret 2011

Magnum Cafe

Gue dan coklat dan es krim itu sulit dipisahkan... Entah kenapa gue kok rakus banget sama dua makanan itu tanpa peduli efeknya yang udah jelas - jelas bikin gue gembrot... Tapi ya gak kapok - kapok juga tuh mengkonsumsi coklat... Gue rasa bukan karena efek manis-nya yang bikin gue ketagihan... Wong dark chocolate aja bisa musnah di tangan gue dalam waktu 24 jam kok... Padahal rasanya kan gak bisa dibilang manis tuh...

Waktu pertama kali liat iklan Magnum di televisi gue biasa – biasa aja tuh. Soalnya Magnum produksi dari WALLS itu kan bukan sesuatu yang baru. Tapi ketika seorang teman gue yang tidak hobi dengan yang mengandung coklat dan segala sesuatu yang manis mengatakan kalau Magnum yang baru itu UENAK BANGET…jelas gue jadi penasaran! Ah, nyari deh nanti di minimarket terdekat. Masih dengan aura cuek tentunya. Lah gue kan tau es krim lain boleh aja abis, tapi Magnum itu pasti masih bertengger di rak; mungkin karena harganya yang gak bersahabat.

Eh, cari yang dekat rumah dibilanglah sama pegawai minimarket itu kalau mereka belum terima kiriman dari penyalurnya. Cari di tempat lain yang masih deket rumah, katanya udah abis dan belum dapat stock lagi. Akhirnya jadilah gue penasaran, emang yang baru itu kayak apaaaaaaaa sih rasanya kok sampai gak ada dimana – mana? Padahal yang rasa lama itu masih gak ada perubahan deh dari yang dulu; kalau kata gue loh. Tapi gue akui gue suka banget yang Chocolate Truffle dan Almond. Jadilah gue seperti orang ngidam karena Magnum dengan dua rasa itu awalnya termasuk paling susah dicari.


Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.